WASPADA PENIPUAN PINJAMAN ONLINE

Jaman sekarang disebut Milenial, juga disebut jaman Teknologi. Pada jaman ini berbelanja, memesan hotel, memesan tiket pesawat, mencari jodoh, bermain game, serta melakukan hal -hal lain dapat dilakukan secara online melalui genggaman tangan dan jari kita. Mengajukan pinjaman uang juga bisa dilakukan secara online tanpa perlu keluar rumah dan datang ke bank atau lembaga keuangan lainnya dimana mereka akan memberikan fasilitas cepat kepada calon peminjam tanpa melalui prosedur dan verifikasi yang dilakukan secara normal (prosedur biasa). Namun demikian, ibarat pepatah kuno bahwa “setan selalu hadir dalam suasana pesta, bersiap, mengintai dan segera membuat celaka kepada pihak yang lengah. Akan selalu ada bayangan kematian dalam setiap tawa yang dimunculkan”, dalam setiap keramaian dan hiruk pikuk keramaian selalu saja ada pihakpihak yang tidak bertanggung jawab yang bermaksud mencari keuntungan dengan cara tidak benar. Dalam keramaian di taman bermain dan tempat konser musik dengan tingkat kelengahan yang tinggi selalu ada pencuri yang siap mengincar dompet kita. Dalam melakukan peminjaman online, masyarakat sebagai calon peminjam haruslah berhati hati dalam keinginan meminjam dana di lembaga keuangan. Mengapa? hal ini terjadi karena media online dapat disalahgunakan oleh oknumoknum yang tidak bertanggung jawab.Tujuan oknum ini adalah mencuri uang masyarakat, dengan memanfaatkan kelengahan dan ketidaktahuan, mengkambinghitamkan dan menggunakan nama lembaga keuangan yang bonafit seperti contohnya Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB)* ditambah harapan akan mendapatkan pinjaman yang dapat menjadi solusi keuangan, tetapi pada akhirnya (ujung-ujungnya) masyarakat sebagai calon peminjam akan dirugikan dan ujungnya merasa tertipu oleh oknum tersebut. Agar masyarakan calon peminjam lebih waspada , maka perhatikanlah ciri-ciri penipuan pinjaman online, yaitu :

1. Oknum akan mengaku sebagai karyawan Bank atau Koperasi (lembaga keuangan), dengan melampirkan gambar Gedung Bank atau Koperasi, Identitas Kekaryawanannya, dan nomor kontak yang dapat dihubungi untuk masyarakat yang bersedia meminjam dana secara online.
2. Oknum biasanya menawarkan Pinjaman Online melalui media sosial seperti Facebook, WhatsUp dan media sosial lain dimana masyarakat diminta untuk mengisi data diri secara lengkap (nama, nomor KTP, nomor rekening).
3. Oknum akan meminta transfer dana terlebih dahulu yang dijadikan alasan oleh oknum untuk biaya administrasi pinjaman, biaya pembulatan, dan biaya notaris.
4. Oknum akan meminta transfer dana namun bukan ke rekening atas nama bank atau koperasi, melainkan ke rekening atas nama pribadi.

Bagi masyarakat dan calon peminjam yang telah mengenal ciri ciri penipuan pinjaman online maka seharusnya lebih bisa berhati-hati dalam mengambil keputusan meminjam melalui pinjaman online. Sebagai tambahan agar pihak calon peminjam berhati -hati bahwa hubungan hukum antara calon peminjam dengan oknum tersebut hanya didasarkan pada penjelasan melalui media online tanpa melakukan pengecekan data secara valid.Lalau bagaimana jika sudah menjadi korban? Kasus tersebut bias dilaporkan ke www.lapor.go.id lalu kumpulkan semua bukti dan buatkan laporan perkara tersebut.

Yuk, bersama-sama kita laporkan berbagai macam penipuan online agar tidak ada korban lagi diantara kita!