Satu Tim dengan Generasi Milenial? Ini yang Mesti Dipahami Budaya Mereka!
- Pahami karakter para karyawan milenial
Ada bagusnya sih kamu memiliki tim kerja anak milenial. Pasalnya nih mereka biasanya memiliki gaya berpikir yang cerdas dan “fresh”. Jangan pernah buat menganggap sebelah mata kemampuan anak milenial dalam bekerja. Maka dari itu kamu mesti memahami karakter anak milenial yang lahir di tahun 1981-1996. Karakteristik milenial itu ada lima lho. Tech savvy, senang menerima masukan, tidak sabaran, progresif, dan berjiwa pengusaha.
Jika seseorang milenial memiliki jiwa pengusaha biasanya nih mereka ketika udah lulus kuliah IT dan menjadi terbaik di angkatannya, mereka terpacu buat bikin salah satu aplikasi lebih baik dari yang ada udah ada.
- Cermati gaya milenial saat bekerja
Kali ini masih berkaitan dengan karakteristik, di dunia kerja nih. Golongan milenial itu tergolong lebih menyukai ruangan terbuka buat membuka potensi berkolaborasi dan co-creation. Udah gitu mereka senang banget bekerja di lingkungan perusahaan yang pro terhadap pemakaian teknologi dan yang paling penting, anak milenial bukan cuma mau mendapatkan gaji aja lho. Anak milenial yang udah menjadi karyawan biasanya nih mereka demen banget menerima evaluasi atas apa prestasi atau kinerjanya selama ini. Jangan sungkan-sungkan sih buat memberikan evaluasi kepada mereka agar bisa meningkatkan kinerja di kantor.
Udah gitu daripada kita mengkritik mereka, lebih baik nih para atasan atau pemimpin mengontrol kerja mereka dengan sejumlah arahan dan deadline yang mesti dipatuhi. Tapi jangan lupa lho beri mereka kebebasan buat memutuskan atau mengambil keputusan.
- Perhatikan juga kompensasi tapi bukan soal uang ya!
Generasi milenial bukan hanya bicara soal kompensasi dalam bentuk nominal alias uang aja lho. Kompensasi di sini maksudnya ya beri mereka kebebasan berdiskusi dengan para senior, anak milenial itu senang lho bertukar pikiran dan meminta inspirasi buat memacu diri saat bekerja. Selain itu, kompensasi yang juga bisa kamu berikan nih yakni dengan memberikan dan mendukung buat perkembangan soft skill dan hard skill karyawan milenial di kantor lho. Maka dari itu sosok mentor sangat diperlukan nih buat mendampingi karyawan milenial. Biasanya nih budaya startup banyak dicari oleh generasi milenial buat bekerja. Lingkungan kerja yang dinamis dan “casual” kerap jadi incaran para generasi milenial bekerja.